Headlines News :
Home » , , , , , , , , , , » Prabu Siliwangi Raja Padjadjaran Adalah Seorang Muslim

Prabu Siliwangi Raja Padjadjaran Adalah Seorang Muslim

Written By white spiritual boy on Minggu, 30 Desember 2012 | 12/30/2012 11:34:00 PM

Dalam kaitan dengan bagimana umat Islam dalam sejarah, sejak lama penjajah melakukan pendistorsian atas sejarah.
Mereka ingin menggambarkan betapa bangsa Indonesia menjadi maju tatkala diperintah raja-raja Hindu dan Budha.
Datangnya Islam tidaklah menghapuskan kehinduan mereka. Bahkan dalam kondisi zaman sekarang pun kehinduan itu tetap eksis. Contohnya adalah penulisan sejarah Prabu Siliwangi, raja orang Sunda yang dianggap punya kesaktian luar biasa, dan demi mempertahankan keyakinan hindunya, ia berubah menjadi harimau, sering muncul di hutan larangan yang bernama Hutan Sarongge di gunung Salak, sedangkan keturunannya seperti Suryakancana menguasai gunung Gede, menikahi jin (entah bagaimana wujud manusia ketururunannya yang hasil blasteran manusia dan jin ini), bahkan melalui tapa brata dan ritual-ritual khusus Prabu Siliwangi atau eyang Suryakancana ini bisa diundang datang, mungkin menghadiri resepsi atau syukuran atas maksud-maksud tertentu. Demikian cerita seterusnya berkembang dalam tradisi lisan dan dongeng orang Sunda.
Tahukah anda, dalam buku Ahmad Mansur Suryanegara, Menemukan Sejarah, bersumberkan buku Carita Purwaka Caruban Nagari yang ditulis Pangeran Arya Cirebon (1720), Prabu Siliwangi (PS) ternyata masuk Islam.
Ia menikah dengan seorang wanita bernama Nyai Subang Larang, seorang santri putri Syekh Hasanudin yang dikenal sebagai Syekh Qura yang bermukim kalau sekarang di karawang jawa barat.
Nah dari pernikahannya ini lahirlah tiga orang anak : Walang Sungsang (lk), Nyai Rara Santang (pr), dan Raja Sangara/Prabu Kyan Santang (lk).
Nyai Rara Santang dinikahi Maulana Sultan Mahmud atau Syarif Abdullahpun, seorang Arab turunan Bani Ismail, kemudian berputera yang diberi nama Syarif Hidayatullah yang kemudian dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati.
Jadi salah seorang wali sanga itu ternyata cucu PS. Dengan demikian tidaklah benar cerita yang menyatakan PS sebagai seorang Hindu, bahkan rela meninggalkan istananya hanya untuk mempertahankan kehinduannya. Cerita ini sesungguhnya berasal dari penjajah Belanda.
Bertujuan mengaburkan peran Islam dalam sejarah bangsa Indonesia karena keengganan menerima kenyataan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan cara-cara damai, di antaranya melalui pernikahan campuran, hidup penuh sikap toleran bersama-sama umat Hindu serta berpengaruh besar dalam pembentukan tatanan sosial dan kultural bangsa ini.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar