Berita pemulung yang dalam kemiskinannya masih berkurban di hari Idul Adha, akhirnya didengar oleh petinggi negeri. Dua hari setelah dua kambing miliknya dikurbankan, Yati (60) kedatangan tamu penting. Dia adalah Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri.
Datang ke gubuk Yati di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, kemarin, Mensos memberikan bantuan uang kepada perempuan asal Pasuruan, Jawa Timur itu. Menerima bantuan itu, Yati mencium tangan sang menteri dan menangis.
"Orangtua kita ini berupaya menabung. Kejadian yang luar biasa. Ini memberikan contoh kemiskinan juga bisa berbuat kebaikan. Di sini juga kita bisa melihat, kenapa ibu ini yang miskin, seorang pemulung, yang bekerja hingga jam 11 malam, bisa menabung untuk berkurban," ujar Mensos.
Dalam kesempatan itu, Mensos juga menawari Yati untuk pulang kampung ke Pasuruan, Jawa Timur, karena menjadi pemulung tidak lagi pantas untuk perempuan setua dirinya.
"Nanti dibikinin rumah sederhana di Pasuruan. Emak sudah tua, tidak pantas jadi pemulung," kata Mensos.
Mendapat tawaran itu, Yati tidak berpikir panjang. "Saya sih mau saja, Pak," kata dia sambil menangis. Yati mau saja pulang kampung ke Pasuruan asal diberi rumah untuk tempat tinggal hari tuanya. Dia berniat bertani di kampung halamannya.
Kunjungan menteri kepada orang miskin yang berderma dalam kekurangannya, barangkali baru kali ini terjadi. Atas hal ini, Yati juga mengaku kaget dan tak menyangka niat tulusnya mendapat perhatian dari petinggi negeri.
"Saya kaget, kedatangan menteri. Baru kali ini gembel kedatangan tamu besar
0 komentar:
Posting Komentar