Headlines News :
Home » , , , » Parsindo Gulirkan Wacana Capres Independen

Parsindo Gulirkan Wacana Capres Independen

Written By Unknown on Senin, 19 November 2012 | 11/19/2012 06:43:00 AM

Munculnya calon perseorangan di sejumlah Pemilukada mendorong Ormas Parsindo menggulirkan wacana untuk memunculkan calon presiden dari Jalur Independen.

Hal itu menyusul menyeruaknya krisis kepercayaan masyarakat terhadap partai politik. Saat ini, Parsindo sudah memiliki kepengurusan mirip dengan partai politik.

"Pasindo ini untuk mewadahi aspirasi politik masyarakat yang kecewa terhadap kinerja pemimpin yang dipilih oleh Parpol. Mereka lebih banyak menyalahkangunakan wewenang dan tidak membela kepentingan rakyat," kata Presiden Parsindo HM Jusuf Rizal di Surabaya, Jum'at (9/11/2012).

Ia menjelaskan, Parsindo terbentuk lebih pada jalur penguatan civil society. Kekuatan civil society ini akan dijadikan untuk menciptakan demokrasi Indonesia lebih baik. Kongkretnya, dengan merangkul berbagai organisasi masyarakat, LSM, Organisasi kepemudaan, mantan TNI-Polri, PNS serta kalangan akademisi yang menginginkan perubahan.

Pria asal Madura ini juga menyebut, upaya menggulirkan Capres independen salah satunya ditempuh melakukan komunikasi dengan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI untuk meloloskan dasar hukum Capres Independen melalui amandemen Undang-Undang Dasar ke-V.

"Pemilukada kan banyak yang maju melalui jalur independen. Pilpres juga harus demikian ada jalur independen. Kami bersama DPD sedang menggulirkan wacana itu agar Pilpres 2014 bisa maju," katanya.

Selama ini, Parpol digunakan sebagai kendaraan politik yang sangat High Cost untuk memperoleh kekuasaan. Yang terjadi saat ini, pemimpin hasil besutan parpol banyak menyalahgunakan kewenangan untuk mengembalikan dana yang dikeluarkan selama ini.

"Banyak pemimpin dari parpol yang lebih melalukan return of invesment sehingga menyalahgunakan kewenangan," ujarnya.

Rencananya, lanjut Jusuf, di amandemen Undang-undang yang kelima inilah akan digulirkan wacana Capres Indenpenden. Dengan memanfaatkan jaringan di berbagai daerah, Parsindo akan mencari figur-figur pemimpin yang memiliki elektabilitas di masyarakat. Kata Jusuf, seorang tokoh tidak ada jaminan meski didukung oleh sejumlah partai politik. Contohnya, ketika PIlgub Jakarta, Pasangan Fauzi Bowo-Nahrawi Ramli yang dukung sejumlah parpol besar namun harus kalah dari pasangan Joko Widodo-Basuki T Purnama yang didukung oleh dua partai.

"Pilgub Jakarta adalah contoh dari ketidakpercayaan rakyat terhadap partai Politik. Tentunya, harus ada calon indepneden yang didukung oleh rakyat," tukasnya.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar