Indonesia mendapatkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Sejarah mencatat, Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di tengah kekosongan kekuasaan akibat Jepang kalah perang melawan Tentara Sekutu. Sebelum dan sesudah kemerdekaan, banyak tokoh-tokoh yang sebetulnya punya peran penting membangun Indonesia, entah disengaja atau tidak, mereka hampir dilupakan.
Sejarawan Aswi Warman Adam dalam buku Menguak Misteri Sejarah, terbitan Kompas Media Nusantara, 2010 menyebut tokoh-tokoh yang nyaris digerus dari catatan sejarah tersebut.
Pada edisi Hari Pahlawan Nasional, Okezone mencoba mengingat kembali sejumlah tokoh nasional yang patut dikenang karena sumbangsih mereka bagi Indonesia. Dalam Menguak Misteri Sejarah, sejumlah tokoh, seperti SK Trimurti, Ang Yan Goan, dan Polisi Hoegeng dikupas sumbangsih mereka bagi Indonesia
1. S.K. Trimurti, Saksi Mata Proklamasi
Dia pejuang perempuan yang berumur panjang dan Ia meninggal di usia 96 tahun, saat indonesia memperingati seabad Kebangkitan Nasional 20 Mei 2008. Sejarawan Asvi Warman Adam menuliskan S.K Trimurti sebagai saksi mata-telinga pembacaan teks Proklamasi. Bahkan, sebelum Bendera Merah-putih dikibarkan, ada kabar yang menyebut agar itu dilakukan Trimurti.
Trimurti dikenal kritis dan berwawasan jauh ke depan. Menurut Ir Setiadi Reksoprojo, kolega Trimurti, saat menjabat sebagai menteri di kabinet Amir Syarifuddin 1947, suatu ketika membicarakan rencana pembentukan Komisi Tiga Negara (KTN) untuk menjembatani konflik antara Indonesia dengan Belanda.
Kedua negara itu kemudian memilih Amerika Serikat sebagai negara ketiga. Sebetulnya, dalam sidang kabinet itu, Trimurti mengusulkan Uni Soviet yang mewakili Indonesia. Dengan demikian, ia sudah berpikir bahwa Moskow bisa mengimbangi Blok Barat oleh sekutu.
0 komentar:
Posting Komentar