Penyelenggara Pameran Pendidikan China (PPC) ke-15, Beijing Language & Culture Institute (BLCI), menargetkan pameran yang digelar di Jakarta, Surabaya, dan Denpasar itu dikunjungi 15 ribu orang.
“Pengalaman dari tahun–tahun sebelumnya, jumlah pengunjung meningkat seiring terus meningkatnya minat belajar ke China. Maka dalam pameran di tiga kota itu kami menargetkan pengunjung sebanyak 15 ribu orang," kata Ir. Samuel Wiyono, MBA, ketika ditemui di kantornya di Mangga Dua Square, Jakarta, belum lama ini.
Ia menjelaskan pameran pendidikan tersebut didukung Perguruan Tinggi Pemerintah Terkemuka China dan Perguruan Tinggi Asing Peringkat atas dari Inggris atau Australia yang berada di China.
Pameran di Jakarta akan diadakan pada Sabtu (3/11) dan Minggu (4/11) di Hall B Mangga Dua Square dari jam 12.00-18.00. Sedangkan di Denpasar, Bali pada Sabtu (7/11) dan Minggu (8/11) dari jam 17.00-21.00 di Hotel Pop Harris.
Berikutnya di Surabaya pada Sabtu (10/11) dan Minggu (11/1) dari Jam 12.00-18.00 di Hotel Tunjungan, Jalan Tunjungan.
Hampir seluruh Kampus Asing terkemuka akan hadir dalam pameran pendidikan tersebut, di antaranya The University of Nottingham Ningbo China, Xian Jiaotong Liverpool University di kota Suzhou, The Sino-British College di kota Shanghai, Blue Mountains International Hotel School kota Suzhou, dan masih banyak lainnya.
Kampus-kampus tersebut menawarkan program studi dengan pengantar bahasa Inggris.
Sedangkan kampus milik Pemerintah China terkemuka yang akan hadir meliputi Harbin Institute Technology, Beihang University-Beijing, Wuhan University Technology, Nanjing University Aeronautics Astronautics, Ningbo University, Jiangxi Normal University-Nanchang, dan Guangxi Teachers Education University-Nanning dan lainnya.
Selain universitas tersebut terbaik untuk belajar bahasa Mandarin, mahasiswa pun dapat belajar Mandarin secara cuma-cuma. Beberapa gelar sarjana S1 mapun Pascasarjana S2 program studi unggulan juga ditawarkan dengan menggunakan pengantar bahasa Inggris.
“Puluhan perguruan tinggi itu langsung datang dari berbagai kota besar di China. Kami juga menyediakan penerjemah bagi pengunjung, agar mudah berkomunikasi oleh wakil dari berbagai perguruan tinggi tersebut,” jelasnya.
Penawaran
Samuel menjelaskan, pameran itu menampilkan berbagai program studi, mulai dari hanya Study tour, Belajar bahasa Mandarin, sekolah menengah/SMU, Foundation/Diploma, Gelar Sarjana S1 atau Pascasarjana S2, dengan menggunakan bahasa Mandarin maupun Inggris. Baik yang seluruh perkuliahannya di China, maupun satu hingga dua tahun terakhir di Inggris atau Australia.
Beberapa perguruan tinggi dapat menerima siswa SMU kelas 2 ataupun O level/IGCSE, sedangkan bagi lulusan SMU 3 ataupun IB Diploma ataupun A level/GCE memungkinkan kuliah pada tahun ke 2 program Gelar Sarjana S1 sehingga perkuliahan hanya ditempuh dalam 3 tahun saja.
Pengunjung tidak dipungut biaya, bahkan pengunjung yang mendaftarkan pada saat pameran berkesempatan mendapatkan berbagai beasiswa seperti beasiswa langsung, atau beasiswa asrama atau gratis biaya pendaftaran (registrasi) di beberapa universitas.
“Ada pula perguruan tinggi yang menawarkan uang sekolah belajar bahasa Mandarin dan biaya pemondokan asrama mulai dari Rp 18 jutaan per tahun,” katanya.
Ia menjelaskan bagi mahasiswa baru yang untuk pertama kali berangkat ke China tidak perlu kuatir karena staf BLCI berpengalaman mengantar hingga sampai di asramanya di China. “Mereka akan dibantu selama beberapa hari di sana,” jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar